AL-QUDS (voa-islam.com): Seorang wanita Palestina pada hari Senin kemarin menuduh tentara "Israel" membakar dua mushaf Al-Qur'an saat menahan suaminya di desa Juyus di Tepi Barat utara.
Menurut Agence France-Presse, tentara Israel menolak memberikan komentar untuk menanggapi tuduhan ini.
Wanita Palestina tersebut Sehr Beida (40 tahun) mengatakan bahwa tentara pendudukan yang datang untuk menangkap suaminya, Ismail, Minggu malam mengurungnya dengan putrinya di ruang terpisah.
Sehr menambahkan: "ketika saya keluar, saya terkejut melihat dua mushaf Al-Qur'an kami telah terbakar, dan mereka mengambil dua mushaf dari rumah kami dan membakarnya diluar rumah".
Sipir penjara "Israel" merobek Al-Qur'an:
Sebelumnya sipir penjara, "Israel" di penjara Ashkelon pusat telah merobek Al-Qur'an, selama pemeriksaan berlangsung di Bagian 12.
Media Palestina melaporkan bahwa penjara Ashkelon ditutup hari itu sampai pukul tiga sore, di mana kepala penjara Shata memimpin inspeksi Penjara dan penindasan dengan dibantu pasukan khusus dari luar penjara.
Menurut tahanan Nadi bahwa tahanan telah memprotes pelanggaran ini dan merusak kesucian agama dan serangan terhadap Al-Qur'an dan perusakan yang terjadi selama inspeksi, dengan mengembalikan jatah makan, dan menuntut administrasi penjara meminta maaf atas tindakan ini, tetapi mereka menolak untuk melakukannya.
Nadi mengatakan dalam sebuah pernyataan pers, bahwa administrasi penjara Shata melakukan inspeksi meluas dalam penjara dan menghancurkan tiga kamar tahanan di Bagian 7, tanpa menjelaskan alasan di balik itu, selama inspeksi berjalan para tahanan diborgol, dan sejumlah tahanan disel.
Para tahanan menganggap bahwa apa yang terjadi pada tahanan merupakan pelanggaran dan pelecehan terbaru disamping serangkaian pelanggaran yang ditujukan terhadap mereka, menuntut supaya hal ini diungkap dan disampaikan ke semua negara untuk menunjukkan sikap fasis dan rasis penjajah "Israel".(ar/islammemo)/voa-islam
Sipir penjara "Israel" merobek Al-Qur'an:
Sebelumnya sipir penjara, "Israel" di penjara Ashkelon pusat telah merobek Al-Qur'an, selama pemeriksaan berlangsung di Bagian 12.
Media Palestina melaporkan bahwa penjara Ashkelon ditutup hari itu sampai pukul tiga sore, di mana kepala penjara Shata memimpin inspeksi Penjara dan penindasan dengan dibantu pasukan khusus dari luar penjara.
Menurut tahanan Nadi bahwa tahanan telah memprotes pelanggaran ini dan merusak kesucian agama dan serangan terhadap Al-Qur'an dan perusakan yang terjadi selama inspeksi, dengan mengembalikan jatah makan, dan menuntut administrasi penjara meminta maaf atas tindakan ini, tetapi mereka menolak untuk melakukannya.
Nadi mengatakan dalam sebuah pernyataan pers, bahwa administrasi penjara Shata melakukan inspeksi meluas dalam penjara dan menghancurkan tiga kamar tahanan di Bagian 7, tanpa menjelaskan alasan di balik itu, selama inspeksi berjalan para tahanan diborgol, dan sejumlah tahanan disel.
Para tahanan menganggap bahwa apa yang terjadi pada tahanan merupakan pelanggaran dan pelecehan terbaru disamping serangkaian pelanggaran yang ditujukan terhadap mereka, menuntut supaya hal ini diungkap dan disampaikan ke semua negara untuk menunjukkan sikap fasis dan rasis penjajah "Israel".(ar/islammemo)/voa-islam