KAIRO - Para aktivis di Facebook menyerukan aksi damai mereka melawan praktik-praktik biadab gereja yang mengintimidasi dan mencuci otak para muallaf muslimah yang baru.
Dalam seruan aksi tersebut, para aktivis mengatakan: “Gerakan ini dilakukan untuk membela Camellia Zakhir yang diserahkan kepada pihak gereja tanpa alasan kuat secara hukum maupun Konstitusi”.
Para aktivis menambahkan, “Telah diputuskan untuk melakukan aksi damai pada hari Sabtu, mulai dari Kantor Kejaksaan dan berakhir di Departemen Kehakiman.”
Para aktivis menjamin sama sekali tidak akan terjadi bentrokan dengan pihak keamanan. Karenanya, mereka meminta aparat keamanan untuk melindungi para aktivis dari gangguan jemaat gereja yang akan mengganggu aksi damai. Mereka juga mengkhawatirkan masuknya unsur provokator yang dapat mengacaukan tujuan yang direncanakan yaitu protes damai terhadap penyerahan para muallaf muslimah kepada pihak gereja.
“Kami ingin dibebaskan semua tahanan Muslimah di dalam biara-biara, gereja-gereja dan supaya biara-biara itu diperiksa untuk mencari para muslimah tersebut dan menghukum mereka yang terbukti membunuh dan menyiksa mereka terutama setelah salah satu pendeta mengakui bahwa Camilla sedang menjalani pencucian otak saat ini di gereja,” kata aktivis dalam seruannya.
Mereka menambahkan, “Apa yang terjadi di dalam gereja-gereja adalah bertentangan dengan hukum, konstitusi dan hak asasi manusia, mereka menuntut pihak keamanan resmi melakukan penyelidikan terhadap kejahatan dan praktik yang dilakukan gereja, mereka menuntut supaya tidak terulang lagi tragedi Wafa Konstantin, Christine, Maria Abdullah dan lain-lain.
Sementara itu, menanggapi maraknya para istri pendeta yang meninggalkan agama Kristen dan mempublikasikan keislaman mereka, Paus menyerukan agar memilih istri yang fanatik Kristen.
Shenouda III, Paus Alexandria dan Patriarkh Saint Mark Macarios meminta para imam sebelum pernikahan mereka untuk berhati-hati memilih calon istri, dengan mempertimbangkan kepribadian dan aktivitas pelayanan calon istri di gereja. [ar/islammemo]/(voa-islam.com)
“Kami ingin dibebaskan semua tahanan Muslimah di dalam biara-biara, gereja-gereja dan supaya biara-biara itu diperiksa untuk mencari para muslimah tersebut dan menghukum mereka yang terbukti membunuh dan menyiksa mereka terutama setelah salah satu pendeta mengakui bahwa Camilla sedang menjalani pencucian otak saat ini di gereja,” kata aktivis dalam seruannya.
Mereka menambahkan, “Apa yang terjadi di dalam gereja-gereja adalah bertentangan dengan hukum, konstitusi dan hak asasi manusia, mereka menuntut pihak keamanan resmi melakukan penyelidikan terhadap kejahatan dan praktik yang dilakukan gereja, mereka menuntut supaya tidak terulang lagi tragedi Wafa Konstantin, Christine, Maria Abdullah dan lain-lain.
Sementara itu, menanggapi maraknya para istri pendeta yang meninggalkan agama Kristen dan mempublikasikan keislaman mereka, Paus menyerukan agar memilih istri yang fanatik Kristen.
Shenouda III, Paus Alexandria dan Patriarkh Saint Mark Macarios meminta para imam sebelum pernikahan mereka untuk berhati-hati memilih calon istri, dengan mempertimbangkan kepribadian dan aktivitas pelayanan calon istri di gereja. [ar/islammemo]/(voa-islam.com)