Home » » Kebanggaan Wanita Muslim Texas Kenakan Jilbab

Kebanggaan Wanita Muslim Texas Kenakan Jilbab

Written By Unknown on Selasa, 10 Agustus 2010 | 08.02

HOUSTON, TEXAS – Huda Khalid sedang berjalan melalui kampus Universitas Rice suatu malam tahun lalu ketika ia mendengar seseorang dalam sebuah mobil berteriak, "Jihad!"

Mahasiswi 21 tahun tersebut tidak membiarkan pengejek yang berteriak tersebut membuatnya sedih, mengetahui bahwa ia dijadikan target karena jilbabnya.

"Ini semua tentang Tuhan, jadi Anda tidak membiarkan hal semcam itu membuatmu kecewa," Wardah Khalid, 24 tahu, yang tertawa dengan adik perempuannya mengingat kejadian tersebut.

Para wanita Muslim mengenakan jilbab atau pakaian yang mebungkus rambut mereka untuk menjadi lebih dekat dengan Tuhan dan untuk mematuhi Al-Qur'an, Wardah mengatakan.

Jilbab membuat berita baru-baru ini karena pemerintah Perancis melarang penutupan kepala tersebut, mendukung bahwa jilbab menindas wanita.

Masih saja, beberapa Muslim Houston mengatakan bahwa mereka merencanakan untuk melanjutkan mengenakan penutup kepala, terutama ketika Ramadhan, bulan yang paling penting di dalam penanggalan Islam, dimulai pada minggu ini.

"Yang pertama dan yang paling utama, kami percaya Tuhan ingin para wanita Muslim mengenakannya," Wardah Khalid mengatakan. "Kami mengenakannya karena Tuhan menginginkan kami untuk mengenakannya."

Khalid bersaudara tersebut – Wardah, Huda, dan Thuba 19 tahun, semuanya mulai mengenakan jilbab musim panas yang lalu.

"Rasa takut akan jilbab jauh lebih buruk dari pada apa yang sebenarnya terjadi", Wardah mengatakan, seorang lulusan dari Universitas Texas A&M. "Saya pikir saya akan diperlakukan kasar, namun hal tersebut tidak terjadi. Saya merasa sangat merasa nyaman dengannya, dan saya senang saya telah mengambil keputusan tersebut."

Tiga bersaudara tersebut bergantung satu sama lain ketika mereka memulai masa yang baru dari kehidupan mereka.

"Mereka telah menjadi sistem pendukung, dan kami dapat berbicara tentang apa yang terjadi," Wardah mengatakan.

Rezwana Zahir dari Tomball, 22 tahun, tidak mendapatkan dukungan yang sama ketika ia mulai mengenakan jilbab pada tahun-tahun pertamanya di perguruan tinggi.

Sehingga untuk menyesuaikan, ia memulai dalam beberapa fase.

"Saya rasa Anda dapat menyebut bahwa saya dulunya adalah seorang pemakai jilbab paruh waktu untuk sementara," Zahir mengatakan. "Hal itu tidak seburuk seperti yang saya pikirkan akan seperti apa nantinya."

Zahir akan mengenakan jilbab di sekitar teman-teman Muslimnya, namun pada awalnya ketika ia meninggalkannya di rumah untuk melakukan perjalanan ke toko grosir.

"Pertama kali saya pikir, 'Jika saya mengenakannya, orang-orang akan memandangi saya dalam sebuah cara yang negatif karena mengenakan jilbab di sini adalah sesuatu yang tidak normal,'" Zahir mengatakan. "Pada waktu itu, benar-benar sedikit mengejutkan."

Banyak wanita Muslim takut untuk mengenakan jilbab karena bagaimana mereka berharap masyarakat menanggapinya, Wardah mengatakan.

"Stereotip yang jelas adalah, 'Ini adalah seseorang yang Muslim, dan dengan jelas ia adalah seorang teroris karena ia mengenakan jilbab'," Wardah mengatakan. "Yang lainnya adalah, 'Ia ditindas kerena suaminya, ayahnya, saudara laki-lakinya, siapapun yang membuatnya mengenakannya.'"

Ia mengatakan bahwa seorang wanita Muslim yang mengenakan sebuah jilbab atas pendiriannya sendiri tidak akan menganggapnya menindas.

Zahir sering merasa bahwa ia sedang dipandang ketika menyetir atau berjalan di sekitar kota. Ia menghadapi lirikan yang mengutuk dengan senyuman.

"Ketika Anda tersenyum balik kepada mereka, orang-orang tidak biasanya menyambutnya sebagai sebuah tindakan teroris," Zahir mengatakan.

Atas keseluruhan, rasa takut mereka akan penghinaan dan diskriminasi tidak disorot.

"Ternyata sebenarnya telah berkebalikan," Wardah mengatakan. "Saya akan berjalan di jalanan dan seseorang akan mengatakan, 'Assalamualaikum.' Itu adalah sapaan Muslim 'damai menyertaimu.'"

Khalid bersaudara mengatakan bahwa mereka memiliki jilbab dengan banyak warna dan motif, jadi mereka dapat mencocokkannya ketika mereka bepergian.

"Anda semacam mencocokkan pakaian Anda dengan lebih baik untuk memastikan semuanya pas," Wardah mengatakan. "Saya memberikan lebih banyak perhatian pada apa yang saya kenakan sekarang karena saya harus mencocokkan dengan jilbab saya."

Zahir menerima banyak pujian ketika ia mengumumkan tujuannya untuk mulai mengenakan jilbab di Facebook.

"Mereka mengatakan 'wajah Anda bersinar-sinar', atau 'Anda sangat cantik dan sangat sopan," Zahir mengatakan. "Hal ini sangat bagus namun ini membuat saya bertanya-tanya apakah rambut saya sejelek itu."

Pujian tersebut adalah hal tambahan bagi Zahir.

"Saya menjadi lebih kuat sebagai seseorang karena saya mewakili satu bagian dari diri saya sendiri," ia mengatakan. "Saya ingin menunjukkan pada anak perempuan saya suatu hari bahwa ia dapat menjadi seorang wanita yang kuat dan tetap mengenakannya." (ppt/chr) www.suaramedia.com
Share this article :
 
Copyright © 2013. Wanita Muslim - All Rights Reserved
Proudly powered by Blogger