Home » » Tolak Layani Muslim, Gerai Fas Mart Hadapi Tuntutan

Tolak Layani Muslim, Gerai Fas Mart Hadapi Tuntutan

Written By Unknown on Senin, 15 November 2010 | 16.31

WASHINGTON (Berita SuaraMedia) – Sebuah Organisasi nasional hak sipil Muslim dan organisasi advokasi meminta sebuah rantai pertokoan yang berbasis di Virginia untuk melakukan permintaan maaf kepada seorang wanita Muslim yang diduga ditolak dilayani di salah satu rantai toko tersebut di negara bagian tersebut karena ia mengenakan sebuah jilbab.

Pelanggan Muslim tersebut mengatakan kepada Dewan Hubungan Amerika-Islam (Council on American-Islamic Relations – CAIR) bahwa ia memasuki Valero Fas Mart di Fredericksburg, Virginia pada 9 November untuk suatu pembelian. Ketika ia mendekati kasir untuk membayar, ia diduga disuruh untuk melepaskan jilbabnya jika ia ingin dilayani.
Kasir tersebut dilaporkan mengatakan alasan untuk permintaan tersebut adalah kamera keamanan toko tersebut tidak akan bisa mendapatkan sebuah gambar yang jelas dari wajah Muslim tersebut, meskipun fakta bahwa seluruh wajahnya dapat dilihat.

Untuk memenuhi tuntutan kasir tersebut, dan meskipun kepercayaan agamanya mengatakan bahwa ia harus menutup rambutnya setiap waktu, pelanggan Muslim tersebut mengatakan bahwa ia menarik kerudungnya sedikit untuk memperlihatkan garis rambutnya saja. Meskipun ia melakukan upaya tersebut untuk menghindari konfrontasi dengan kasirnya, pelanggan Muslim tersebut diduga diminta untuk meninggalkan toko tersebut tanpa dilayani.

Ayat II Undang-Undang Hak Sipil tahun 1964 melarang diskriminasi atas dasar keagamaan di tempat-tempat akomodasi dan layanan umum.

Dalam sebuah surat pada Valero Fas Mart, CAIR National Legal Counsel Nadhira Al-Khalili menanyakan perusahaan tersebut untuk menyelidiki kejadian tersebut, menegur kasir tersebut, menyediakan pelanggan Muslim tersebut dengan sebuah permintaan maaf tertulis, dan membentuk pelatihan sensitivitas dan keanekaragaman untuk para staf.

CAIR menghimbau Muslim Amerika dan orang lain dengan hati nurani untuk menghubungi Valero Fas Mart dan mendesak perusahaan tersebut untuk menyampaikan pesan kekhawatiran pelanggan Muslim.

"Kejadian ini adalah bagian dari sebuah pola berkembangnya Muslim Amerika dijadikan target di dalam wacana melakukan urusan biasa dalam kehidupan sehari-hari mereka," Direktur Komunikasi Nasional CAIR Ibrahim Hooper mengatakan.

Awal pekan ini, CAIR mempertanyakan keabsahan dari kejadian baru-baru ini yang mana di dalamnya United Parcel Service (UPS) menghadang paket-paket yang berisikan paspor Muslim Amerika yang akan melakukan perjalanan ibadah haji ke Mekkah dan menyerahkan paket tersebut kepada Bea Cukai AS dan Perlindungan Perbatasan (CBP).

Pada Rabu (10/11), Direktur CAIR Oklahoma muncul pada acara Rachel Maddow di stasiun MNSBC untuk membahas pesan kebencian yang mengikuti tuntutan hukumnya menentang sebuah amandemen konstitusional Negara bagian yang akan melarang pertimbangan prinsip-prinsip Islam di dalam pengadilan.

Di Lousiana, seorang wanita Muslim mengenakan sebuah jilbab yang membawa makanan untuk pada pekerja di kantor Pusat Operasi Darurat, East Baton Rouge pada 11 September dianggap sebagai sebuah "pelanggaran keamanan" – meyebabkan diturunkannya jabatan seorang pejabat pusat tersebut.

Menurut Komisi Kesetaraan Kesempatan Pegawai (Equal Employment Opportunity Commission – EEOC), jumlah keluhan dari diskriminasi pelanggaran hukum kerja terhadap para pegawai Muslim telah lebih dari berlipat ganda dalam lima tahun terakhir.

CAIR adalah organisasi advokasi dan kebebasan sipil Muslim. Misinya adalah untuk meningkatkan pemahaman tentang Islam, memajukan dialog, melindungi kebebasan sipil, memberdayakan Muslim Amerika, dan membangun koalisi yang memajukan keadilan dan saling memahami. (ppt/yh) www.suaramedia.com
Share this article :
 
Copyright © 2013. Wanita Muslim - All Rights Reserved
Proudly powered by Blogger